Difinisi dan Dasar
pengambilan keputusan .
Definisi pengambilan keputusan
menurut Siagian adalah suatu pendekatan terhadap hakikat suatu masalah,
pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang
dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling tepat.Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya
dengan tegas.
Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan
dengan daya guna. Masalah–masalah yang dihadapi merupakan masalah yang
memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan
rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional
dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam
batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Keputusan yang berdasarkan
sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan
yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat
sulit.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Dalam hal tersebut, pengalaman
memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang
berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman
dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan
bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha
masalah.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang
diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi
pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan
dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif
dan efisien.
Keputusan yang berdasarkan
wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara
lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan
juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada
wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan
praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat
keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi
kabur atau kurang jelas.
2. Jenis
–jenis keputusan Organisasi
Keputusan Terprogram
Merupakan keputusan yang berulang
dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan
terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana
suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia
dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian
relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat
keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. Contoh keputusan terprogram
adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan
akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.
Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan ini belum ditetapkan
sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan
ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya,
sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan
tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat
menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram
menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan
terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak
terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.
http://www.psychologymania.com/2012/12/definisi-pengambilan-keputusan.html
http://www.psychologymania.com/2012/12/dasar-pengambilan-keputusan.html
http://asrielpangloli.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-keputusan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar