Organisasi adalah suatu kesatuan sosial dari sekelompok
individu (orang), yang saling berinteraksi menurut suatu pola yang terstruktur
dengan cara tertentu sehingga setiap anggotaorganisasi mempunyai tugas dan
fungsinya masing-masing, dan sebagai suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu,
dan juga mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga organisasi dapat dipisahkan
secara tegas dari lingkungannya.
Pendekatan dalam Teori Organisasi
Pendekatan Klasik oleh Frederick W. Taylor beranggapan bahwa
organisasi adalah beban kerja / kapasitas kerja atau dengan kata lain manusia
dianggap sebagai mesin.
Pendekatan Neo-Klasik oleh Elton Mayo menekankan aspek
hubungan antar manusia dalam organisasi.
Pendekatan Modern oleh Joan Woodward menekankan aspek
hubungan antara organisasi dengan lingkungan.
Dimensi Organisasi
Dimensi Struktural (internal organisasi) Formalisasi,
Spesialisasi, Standarisasi, Sentralisasi, Hirarki Kekuasaan (otoritas),
Kompleksitas, Profesionalisme, Konfigurasi
Dimensi Kontekstual (karakteristik organisasi dan
lingkungannya) Ukuran Organisasi (personil), Teknologi Organisasi dan
Lingkungan
Teori Organisasi
Dari pendekatan yang dijelaskan oleh teori Klasik maupun Neo-Klasik belum mampu
menjelaskan rumusan yang bisa berlaku secara umum. Pendekatan Modern sendiri
menyatakan bahwa pandangan yang selama ini berkembang bukan teori organisasi
melainkan cara berpikir (Way of Thinking) mengenai organisasi, yaitu cara
meninjau dan menganalisis organisasi secara lebih tepat dan mendalam. Hal ini
dilakukan dengan memperhatikan keteraturan sifat organisasi, yang hanya berlaku
untuk suatu lingkungan atau situasi tertentu. Ketergantungan inilah yang
menunjukkan bahwa apa yang dianggap sebagai Teori Organisasi ternyata belum
memenuhi persyaratan untuk dinamakan “teori”.
Beberapa Tingkatan dalam Analisis Organisasi
Tingkat Institusional (Top Management)
Tingkat Manajerial (Middle Management)
Tingkat Operasional (Operational-Level Management)
Pada tingkatan Institusional dan Managerial yang dibahas
dalam organisasi modern karena memiliki dampak yang luas terhadap organisasi
secara keseluruhan.
2. Departementalisasi
Pengertian Departementalisasi adalah proses penentuan
cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi
sebagai berikut :
Fungsi , Produk atau jasa ,Wilayah ,Langganan ,Proses atau peralatan ,Waktu ,Pelayanan ,Alpa – numeral ,Proyek atau matriks
Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis
produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat
berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional
atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut
depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan
kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana
satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.
3. Model-model desain organisasi
Model desain organisasi dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Model Mekanistis
Menekankan pentingnya produksi dan efisiensi melalui :
• Penggunaan Ekstensif aturan dan prosedur
• Kewenangan terpusat
• Spesialisasai tenaga kerja yang tinggi
2. Model Organik
Menekankan pentingnya produksi dan efisiensi melalui :
• Penggunaan terbatas aturan dan prosedur
• Kewenangan terdesentralisasi
• Derajat spesialisasi yang relatif rendah
3. Implikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi
Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu
organisasi, karena ada teori yang mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap
orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan
menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desan dan struktur organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar